Mengenal Lebih Dekat Yan Lucky Aditya

 

 

        Yan Lucky Aditya  adalah anak pertama dari empat bersaudara pasangan Ibu Nurul dan Bapak Sahid. Merupakan vokalis Az Zahir. Yan Lucky Aditya atau yang akrab dipanggil kang Lucky lahir di Pekalongan 5 Januari 1993, tepatnya di kelurahan Pringlangu. Kang Luky menuntaskan pendidikan dasarnya di Madrasah salafiah Ibtida’iyah 18 Medono Pekalongan, dilanjutkan ke MTS Al Muttaqin medono dan ke MAS Hifal. Sejak di bangku MI beliau sangat menginginkan sekolah di Hifal. Sempat akan mendaftar ke MTS Hifal, namun kang Lucky mendapatkan beasiswa di MTS Al Muttaqin medono dan beliau pun mengambil peluang itu.

Kebetulan, penulis pernah membersamainya belajar selama 6 tahun ketika sekolah di MSI 18 Medono. Walaupun tak pernah sebengku dengan beliau, namun kami sering bermain bareng. Kebetulan jumlah siswa lelaki yang ada waktu itu hanya 13 orang. Jadi semua siswa rata-rata berteman dekat. Banyak prestasi yang di raih kang Lucky waktu duduk di bangku MI. Selain pernah menjadi ketua kelas, beliau juga pernah menjadi komandan upacara waktu 17 Agustus se-Pekalongan. Pernah juga menjuarai lomba MTQ tingkat karesidenan Pekalongan, di samping hobi menggambarnya.

Sebelum menjadi komandan upacara se-Pekalongan. Kang Lucky rutin ditunjuk menjadi petugas upacara se-komplek MSI medono. Kala itu MSI 18 Medono satu komplek dengan MSI 14 Medono. Lalu diikutsertakanlah kang Lucky untuk mengikuti seleksi petugas upacara se-Pekalongan. Suaranya sangat lantang dan merdu, hingga terpilihlah beliau sebagai komandan upacara.

Hobi Kang Lucky

            Layaknya anak kecil lain, kang Lucky juga mempunyai hobi seperti anak kecil pada umumnya. Beberapa hobi kang Lucky adalah bersepeda dan menggambar. Ia sangat mahir dalam menggambar. Baik menggambar suatu objek maupun kaligrafi. Ketika anak kecil pada umunnya hanya menggambar gunung, imajinasi kang lucky satu langkah lebih maju. Saya masih ingat, ketika guru kami ustadz Muqorrobin memerintahkan kami menggambar sebuah objek berupa produk kemasan, saya dan kang Lucky izin pergi ke warung dan membeli sebuah produk kemasan. Saya membeli sampo kemasan dan kang Lucky membeli deterjen kemasan. Lalu kami berdua menggambar objek tersebut. Dan hasil gambar kang Lucky lah yang sangat mirip dengan aslinya.

            Selain bersepeda dan menggambar, kang Lucky juga mempunyai bakat qiro’. Pelajaran murottal-lah yang membuat semua siswa tahu akan bakat kang Lucky. Menurut saya juga seperti itu. Pelajaran murottal menjadi jembatan bagi para siswa yang mempunyai suara emas. Salah satu guru yang berjasa kepada kang Lucky adalah ustadz Musyafa’. Wali kelas sekaligus guru Murottal kami kala itu. Setelah ustadz Musyafa’ mengetahui suara emas kang Lucky, beliau menggembleng kang Lucky. Melatih qiro’ serta mengikutsertakan kang Lucky untuk lomba. Awalnya mengikuti lomba qiro’ tingkat kecamatan,kota dan karesidenan. Setiap lomba yang diikuti, kang Lucky selalu menyabet tropi. Hingga mengantarkan kang Lucky untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Namun beliau gagal ketika ikut lomba tingkat nasional.

Sebelum kang Lucky menjadi terkenal seperti sekarang, saya dan kang Lucky sering mengikuti perayaan maulid di kota kami. Di Pekalongan, perayaan maulid tidak hanya dirayakan pada 12 Robiul Awal, namun satu tahun penuh. Bergilir setiap daerah yang ada di Pekalongan. Pada perjalanannya, kang Lucky menjadi vokalis Al Munsyidin. Lalu menjadi vokalis Az Zahir pimpinan Habib Bidin Assegaf.

Next?

Comments

  1. Mantap. Pengen lebih tau lagi tentang yan lucky aditya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

makalah fiqih

sejarah pendidikan