sejarah pendidikan
MENGUPAS
SEJARAH
PONDOK
PESANTREN AN-NUQAYAH
KABUPATEN
SUMENEP
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
Kuliah : Sejarah Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Drs. H.A Zaeni,M.Ag.
Disusun
Oleh :
NAMA : Muh.
Abdul Rohman
NIM :
2021110126
KELAS : C
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2010/
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia mencakup fakta-fakta atau
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan Islam di Indoinesia,baik formal,non
formal,maupun informal dikaji melalui pendekatan berbagai metode.Oleh
sebab itu pada setiap disiplin ilmu,jelas membutuhkan pendekatan
metode,yang bias memberikan motivasi dan mengaktualisasikan serta
memfungsikan semua kemampuan kejiwaan yang material naluriah dengan
ditunjang kemempuan jasmaninya,sehingga benar-benar akan berhasil
sesuai yang diharapkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Kehadiran kerajaan Bani Umayah
menjadikan pesatnya ilmu pengetahuan ,sehingga sehingga anak-anak
masyarakat Islam tidak hanya belajar di masjid tetapi juga pada
lembaga-lembaga yang lain,yaitu “kuttab” (pondok
pesantren).Kuttab,dengan karakteristik khasnya,merupakan wahana dan
lembaga pendidikan Islam yang semula sebagai lembaga baca dan
tulis.Pada tahap berikutnya kuttab mengalami perkembangan pesat
karena didukung oleh dana dari iuran masyarakat serta adanya
rencana-rencana yang harus dipatuhi oleh pendidik dan peserta didik.1
- Tujuan dari Pondok Pesantren
Tujuan umum yaitu membimbing anak
didik untuk menjadi manusia yang berkepribadiuan Islam,yang dengan
ilmu agamanya ia sanggup menjadi mubalig Islam dalam masyarakat
serkitar melalui ilmu dan amalnya.Tujuan khusus yaitu mempersiapkan
para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan
oleh kyai yang bersangkutan serta dalam mengamalkan dan
mendakwahkannya dalam masyarakat.2
C.
Pondok Pesantren (Ponpes) di Indonesia
1.Sejarah
dan Pengertiannya
Pondok
pesantren merupakan kebudayan asli bangsa Indonesia.Sebab
lembaga pendidikan Indonesia dengan pola Kyai,murid dan asrama
telah dikenal dalam kisah dan cerita rakyat Indonesia
khususnya di pulau Jawa.
Sejak
para ulama menjadi pimpinan pesantren didirikan masjid
ditengah-tengah mengajarkan agama islam dengan menggunakan kitab
suci Al-Qur’an dan kitab-kitab yang memuat ilmu, mengajarkan
ibadah dan mengajarkan amal saleh,maka pesantren telah
mengalami perubahan dari dalam,dan selanjutnya dikenal sebagai
Lembaga Pendidikan Islam dengan ciri khas Indonesia.
Istilah
pesantren diambil dari nama SANTRI yang berarti murid atau
dari kata SHASTRI yang berarti huruf, sebab di dalam pesantren
inilah mula-mula seperti itu belajar mengenal dan membaca
huruf.3
Adapula yang mengatakan pesantren
pada dasarnya sebuah pendidikan Islam tradisional dimana para
santrinya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan
guru-guru yang lebih dikenal dengan Kyai.Asrama untuk para
siswa berada dalam lingkungan kelompok pesantren dimana Kyai
bertempat tinggal yang juga menyediakan sebuah masjid untuk
beribadah.
Pada
zaman dahulu pesantren itu merupakan milik Kyai tetapi pada
zaman sekarang kebanyakan pesantren tidak semata-mata dianggap milik
Kyai saja,melainkan milik masyarakat.Hal ini disebabkan karena Kyai
sekarang memperoleh sumber-sumber keuangan untuk mengongkosi
pembiayaan dan perkembangan pesantren itu dari
masyarakat.Pesantren memadukan 3 unsur pendidikan yang amat
penting yaitui: Ibadah dalam menanamkan iman, tabligh untuk
penyebaran ilmu dan amal untuk menunjukan kegiatan masyarakat
dan amal untuk menunjukan kegiatan masyarakat dan dalam
kehidupan sehari-hari.
2.Keistimewaan
Pondok Pesantren
Upaya
kemungkinan pemberian bantuan latihan ketrampilan kepada pondok
pesantren yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pondok
pesantren yang bersangkutan, perlu dilakukan melalui pengenalan
untuk menghayati kehidupan didalamnya.
Dalam rencana makro,vitalitas
kehidupan pesantren dengan pengembangan ketrampilan-ketrampilan
tertentu diduga akan ikut merangsang terjadinya dinamika
masyarakat sekitarnya untuk mendayagunakan potensi setempat
yang pada gilirannya akan menunjang kemajuan pembangunan social
ekonomi secara agregatif.
Jenis latihan ketrampilan yang
dibutuhkan, sebenarnya parallel dengan jenis bantuan peralatan
yang dibutuhkan yang secara aplikatif dikemukakan pemberian
bantuan meliputi bantuan peralatan (hardware) dan bantuan
latihan ketrampilan penggunaan peralatan itu (software),
alternatif pengembangan dengan memberikan latihan ketrampilan :
Pertukangan Pertanian
Menjahit Peternakan
Kepramukaan Perbengkelan
Perkoperasian Fotografi
Percetakan Kesenian.4
D.
Pondok Pesantren An-Nuqayah
1.
Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren An-Nuqayah
a.
Fase Rintisan
An-Nuqayah
merupakan sebuah nama pondok pesantren yang cukup dikenal
diantara pesantren di puylau Madura. Pondok pesantren ini
terletak di desa guluk-guluk kecamatan Guluk-guluk,Kabupaten
Sumenep, Madura-Jawa Timur.Didirikan pada tahun 1887 oleh
seorang musafir yang bernama K.H.Mohammad Syarqowi.Pada mula
nya Pondok Pesantren An-Nuqayah adalah sebuah langgar (semacam
mushola) yang terbuat dari kayu bekas kandang kuda pe mberian
seorang saudagar kaya yang memiliki hati yang dermawan(H.Aziz)
kepada K.H.M.Syarqowi.
b.
Fase Pengembangan
Fase
pengembangan pondok pesantern An-Nuqayah ditandai dengan muculnya
beberapa perubahan dalam system yang dilaksanakan oleh pondok
pesantern,yaitu system pendidikan baik secara kelembagaan maupun
metode yang dikembangkan.Begitu pula system penanganan masalah social
kemasyarakatan yang merupakan gerakan kepedulian social
kemasyarakatan yang merupakan gerakan kepedulian terhadap
masyarakanya.
Perubahan
yang menonjol dirasakan terutama sekali dapat dilihat pada masa
terjadinya peralihan kepemimpinan dan setiap periode yang dilalui
dalam mengasuh pondok pesantren.Kepemimpinan K.H.M.Ilyas dan Kyai
Abdullah Syajjad melahirkan beberapa perubahan dibandingkan
kepemimpinan sebelumnya baik pada kepemimpinan ayah maupun kakaknya.5
2.Keadaan
Fisik Pondok Pesantren An-Nuqayah
Deskripsi
kelembagaan pondok pesantren An-Nuqayah secara fisik dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe perangkat keras yang
dimilikinya,khususnya bangunan fisik sebagai lokasi proses belajar
mengajar.
a.Masjid
tempat pelaksanaan sholat Jum’at
Di
kompleks pondok pesantren An-Nuqayah terdapat satu buah masjid jika
dilihat dari segi fungsinya sebagai.Terlepas dari kedudukan masjid
itu ditinjau dari sisi tempat pelaksanaan sholat Jum’at,masjid juga
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dalam wujud:
- Pelatihan pidato,ceramah (muhadarah).
- Pembinaan kepribadian muslim untuk para santri oleh pengasuh pondok pesantren.
- Pengajaran kitab kuning baik secara wetonan,sorogan dan bandongan dengan pola pengajaran halaqah.
- Diskusi tentang pelajaran yang telah diperoleh melalui pendidikan secara madrasi.
b.Pondok/Asrama
Asrama
atau pondok dalam konteks kehidupan pesante merupakan unsur yang
esensial,bahkan sebagai salah satu cirri dari system pendidikan
pesantren.Di pesantern An-Nuqayah asrama atau pondok menempati areal
yang paling luas dari lima hectare lokasi pondok pesantren.SEbab pada
dasarnya santri An-Nuqayah mayoritas merupakan santri mukim yang
berasal dari luar Madura.Terdapat 2500 santri mukim dari 2800
santri.Di dalam menangani jumlah santri mukim yang sangat
besar itu asrama yang cukup besar bangunan fisiknya itu
dibagi menjadi 45 buah kamar dengan fasilitas yang memadai.Dan
setiap asrama masing-masing diberi nama yang berkaitan dengan
nama seorang il;muwan yang terkenal pada masa tradisi
keilmuwan islam zaman keemasan Daulah Islamiyah.14 Nama-nama
pemikir Islam yang dijadikan nama asrama meliputi:
- Asrama al-Farabi.
- Asrama al- Ghazali
- Asrama al- Syafi’i
- Asrama al- Qurtubi
- Asrama al- Ayyubi
c.Ruang
Belajar
Dari
bentuk bangunan gedung pendidikan di An-Nuqayqh terkesan bahwa
bangunan-bangunan tersebut telah mengikuti kemajuan ilmu dan
teknologi (IPTEK) dengan menerapkan teknologi canggih.Hal ini jelas
terbukti dengan dibangunnya gedung berlantai tiga pada tahun
1992.Gedung berlantai tiga tersebut disiapkan untuk perkuliahan
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dan Syariah An-Nuqayah.Sedangkan gedung
lain dipergunakan untuk madrasah ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah
baik putra maupun putri.6
d.Mushalla/Langgar
Mushalla
atau langgar di pesantren An-Nuqayah merupakan bentuk awal dari
pesantren ini,oleh karena itu system pengajaran melelui bentuk
langgar ini terus dipertahankan sebagai salah satu karakte3ristik
pondokpesantren An-Nuqayah.Realisasi dari system langgar ini adalah
didirikan di halaman rumah kyai pengasuh pesantren.Dan setiap langgar
itu terdapat seorang santri atau lebih bermukim di situ.
e.Koperasi
Koperasi
di pondok pesantren An-Nuqayah dikelola langsung oleh para santri dan
pengasuh pondok.Kegiatan itu dsebagai indikasi adanya erakan
menumbuhkan pemikiran ekonomi dan menciptakan kemampuan ketrampilan
bagi warga pondok An-Nuqayah.
f.Pompa
Air
Pemanfaatan
pompa air diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan terhadap air bagi
warga pondok pesantren An-Nuqayah dan masyarakat sekitarnya yang
memerlukannya.Di sini lain juga sebagai media pengenalan teknologi
canggih terhadap para santri dan masyarakat dalam memperoleh air
bersih.Begitu pula keberadaan pompa air erat kaitannya dengan
pelaksanaan ibadah sholat,sebagai sarana mengambil air wudhu.
3.Sistem
Pendidikan dan Pengajaran Pondok Pesantren An-Nuqayah
Ada
beberapa system pendidikan yang dikembangkan di pondok pesantren
An-Nuqayah sebagai berikut:
- Sistem Pendidik/Pengajaran Tradiosional
Sistem pendidikan tradisional yang
dianut oleh pondok pesantre3n An-Nuqayah adalah berupa metode
sorogan,wetonan dan bandongan dengan poloa halaqoh dalam proses
belajar-mengajar.Para kyai rata-rata menyediakan waktu mengajarnya
setelah sholat ashar dan setelah sholat shubuh.Kegiatan belajar
mandiri berlangsung setelah para santri melaksanakan ibadah sholat
dhuhur dengan batasan waktu yang tidak ditentukan.
- Sistem Pendidikan/Pengajaran Klasikal(Modern)
Di
samping pengajaran dengan system, halaqah yang menerapkan metode
sorogan,wetonan dan bandongan,maka pondok pesantren An-Nuqayah pun
mengembangkan system pengajaran klasikal sebagai layaknya pola
pendidikan dan pengajaran modern yang diterapkan di dalam pendidikan
persekolahan.Sistem persekolahan yang dikembangkan adalah system
madras yang titik tekannya pada pengkajian ilmu keagamaan dengan
modifikasi pengajaranb ilmu umum yang mengarah pada umumnya.Madrasah
yang dikelola pondok An-Nuqayah lebih menekankan kepada kemampuan
pemahaman agama yang lebih komprehensip dan ketrampilan bahasa arab
sebagai bahasa alat.7
- Sistem Pendidikian/Pengajaran Takhaaus(Khusus)
Pendidikan
dan pengajaran yang berbentuk takhassus dilaksanakan dengan tujuan
sebagai penunjang pendidikan yang dilaksanakan di sekolah.Dan
dimaksudkan sebagai upaya pengembangan kemampuan praktis.Takhassus
diarahkan kepada dua tipe khusus yang masing-masing mempunyai jalur
ketrampilan penerapannya.Wujud kedua pendidikan takhassus ini
meliputi:
a.Takhassus
Pendidikan Kejujuran
Takhassus
pendidikan kejujuran menurut persepsi pondok pesantren dikhususkan
kepada kemampuan dalam menggunakan bahasa asing baik dalam bahasa
ilmu maupun dalam bahasa komunikasi,yakni bahasa Arab dan
Inggris.Kegiatan lain yang berkaitan dengan peningkatan dengan
peningkatan berbahasa adalah penerbitan dua bulletin dalam bahasa
arab dan inggris.Kedua bulletin itu dijadikan pegangan dalam kegiatan
khusus baik oleh para ustadz maupun para santrinya.Buletin dapat
dipungut siapa saja tanpa bayaran.
b.Takhassus
Pendidikan Ketrampilan
Jenis
takhassus yang kedua ini lebih menekankan ketrampilan menggunakan
tangan.Wujud nyata dari pendidikan ketrampilan ini adalah berbentuk:
- Pendidikan ketrampilan mengetik
- Pendidikan ketrampilan menjahit
- Pendidikan ketrampilan percetekan
- Pendidikan ketrampilan sablon
- Pendidikan ketrampilan fotografi.
Operasionalisasi pendidikan
ketrampilan di atas diwujudkan dengan pengaturan waktu secara
periodic dan dengan system prioritas.Artinya kegiatan ini dilakukan
secara menyeluruh,akan tetapi ditekankan pada pos-pos yang mendesak
baik bagi santri maupun warga pesantren pada umumnya. Oleh karena itu
santri diharapkan mampu membagi waktu agar dapat mengikuti kegiatan
baik dalam bentuk belajar ilmu murni maupun belajar ilmu
terapan.Untuk menunjang kegiatan kerja di atas diadakan kerja sama
dengan Balai Latihan Kerja di bawah pengawasan departemen tenaga
kerja kabupaten Sumenep
Sistem pendidikan dan pengajaran di
atas merupakan kegiatan intra pondok pesantren, khususnya diberikan
kepada para santri yang mukim,sekalipun santri kalong yang masih
aktip belajar tidak dilarang mengikutinya.Sedangkan ekstra pondok
pesantren yang merupakan pendidikan masyarakat ditempuh melalui
kegiatan majlis ta’lim,yasinan dan pengajian lain yang merupakan
kegiatan masyarakat binaan pondok serta pelatihan.
Maajlis
ta’lim,yasinan dan kelompok pengajian yang lain dipergunakan
sebagai media pendidikan agama dan sebagai sarana pembinaan masalah
social,sedangkan pelatihan merupakan upaya menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan di bidang ketrampilan hingga tumbuh
kemandirian setiap anggota masyarakat.8
BAB III
PENUTUP
Pesantren
sebagai tempat pendidikan agama memiliki basis sosial yang jelas
karena keberadaannya menyatu dengan masyarakat. Pada umumnya
pesantren hidup dari, oleh dan untuk masyarakat. Visi dari pesantren
itu sendiri adalah :
- Untuk menyiapkan generasi unggul, berbudaya, Islami dalam rangka mewujudkan islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin.
- Menyelenggarakan pendidikan Islam modern mulai tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
- Menyelenggarakan dakwah dan pengembangan potensi umat islam.
- Berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan Islam dan membentuk intelektual muslim yang beriman, bertaqwa dan IPTEK.
DAFTAR PUSTAKA
Wahab, Rochidin. (2004). Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung.
CV Alfabeta
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir.
(2006). Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta.Kencana
Prenada Media
Ghazali, M.Bahri. (2003). Pesantren
Berwawasan Lingkungan, Jakarta.
Prasasti
Arifin. (1991). Kapita
Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta.
Bumi Aksara
1
Dr.Abdul Mujib,M.Ag dan Dr.Jusuf Mudzakir,M.Si,Ilmu Pendidikan
Islam,(Jakarta:Kencana Prenada Media,2006),hal.234
2
Arifin HM,Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum,(Jakarta:Bumi
Aksara,1991),hal.248
3
Drs.Rochidin WahabFzh,Mpd,Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia,(Bandung:CV Alfabeta,2004),hal.31
4
Ibid,hal.34
5 Prof.Dr.M.Bahri
Ghazali,M.A,Pesantren Berwawasan
Lingkungan,(Jakarta:Prestasi:2003),hal.48
6 Ibid.hal.63
7
Ibid.hal.66
8
Ibid.hal.71
Comments
Post a Comment